Kecewa dengan Pelayanan Planet Ban

30 September 2018 by mfirmanshah 1 Komentar

Pagi ini (kamis, 06/09/18) selepas menunaikan tugas antar si cantik, saya kembali ke rumah untuk mengantar Prince II ke Sekolah Kebun Little Earth Cipedak. Apadaya, menjelang sampai di rumah, tiba-tiba ban belakang motor saya oleng. Setelah berhenti memastikan ban yang gembos tersebut dan Prince II kami diantarkan oleh mba Marty, saya tuntun motor tersebut menuju Toko Planet Ban Ciganjur.

Tepat pukul 08.30 depan gerbang yang masih tertutup namun dihalaman terasnya, terdapat 02 orang pegawainya yang akan menyiapkan pembukaan toko pagi ini. Dengan penuh harap disambut dan ingin segera istirahat setelah cukup ngos-ngosan menuntun si Vario sejauh 03 KM jauhnya. Namun, sungguh kaget dengan sambutan dari pegawai tersebut.

Dibalik pagar yang masih tertutup tapi tidak terkunci, saya sapa,

“Mas, mau ganti ban donk”

“Ntar pak, bukanya jam 9” seperti menolak kehadiran konsumennya.

Saya lirik jam tangan, benar masih 08.30 WIB. Setelah menghela nafas baik-baik, berusaha menenangkan diri. Sambil berpikir, lho koq seperti ini sambutannya, saya ini kan konsumen yang berniat membeli dan bukan mengutang, tapi mengapa disambut seperti orang mau mengemis.

Disini terlihat, kedua pegawai tersebut bekerja dengan kacamata kuda. Bisa jadi tidak ada training seperti & service excellence ataupun apa itu namanya customer focus. Saya pun lanjutkan,

“Mas, bisa dibuka dulu ngga pagarnya? Agar bisa saya taruh dulu motor ini didalam ?” seperti memelas.

“Iya tapi ada CCTV -nya pak, nanti kita kena marah”

“Mana bos-nya ? Biar saya yang ngomong ?” saya mulai terpancing emosi.

“Baru buka nanti pak jam 09.00 pak” kembali diulanginya pernyataan diawal dengan lugunya.

Tentu saya ngga mau kalah donk, tapi langsung menggunakan kata perintah.

“Mas, bisa ngga pagarnya dibuka dulu. Saya juga ngga maksa untuk segera dilayani.”

“Saya (sadar) dan tahu (bahwa toko) baru bisa melayani pukul 09.00 WIB nanti.”

Akhirnya dengan enggan, pegawai tersebut membukakan pagarnya.

“Saya taruh dulu motor ini didalam, masak mau diparkir pinggir jalan begini aja, trus saya ‘kan bisa nunggu dimana kek sambil cari minum”. Kembali saya tegaskan maksud saya.

Setelah saya parkirkan motor ini, segera saya tinggalkan mencari toko minuman, karena keringat dan tenggorokan sudah mulai kering. Ditambah sambutan yang mengecewakan pagi ini dari Toko Planet Ban Ciganjur Jl M. Kahfi.

***

Saat bayar dikasir saya sampaikan peristiwa yang saya alami pagi tadi. Sebelum meninggalkan bengkel saya pun tetap julurkan tangan sebagai permintaan maaf kepada kedua pegawai toko. Moga menjadi instropeksi kita semua.[]