Sejak memasuki awal Ramadhan seperti kebanyakan orang pada umumnya yang bekerja diperusahaan swasta biasa dibenaknya muncul adalah :
- Kapan THR turun ?
- Kapan Cuti ?
- Kapan dapet tiket mudik ?
terlepas itu bermotif tradisi, kebutuhan atau sekedar rutinitas tahunan belaka, bukan pada tempatnya membahas ini. Apalagi menyinggung sebuah Hak atau Kewajiban, karena begitu tipis perbedaannya. Namun pada kesempatan ini saya hanya menceritakan tentang cuti di moment indah ini. Ya, sejak tahun lalu saya sudah mengajukan cuti jauh-jauh hari, diawal Ramadhan untuk menikmati sepuluh hari terakhir. Alhamdulillah, berangkat dari pengalaman tahun lalu, pengajuan cuti saya tidak dipersulit, maka tahun ini langsung terpikir hal yang sama.
Pada selasa, 020908 saya mengecek ke rekan di Human Capital Servise (HCS / Personalia) jumlah sisa jatah cuti saya diakhir tahun ini. Ternyata cukup banyak tersedia, 11 hari Wow ! Coba mengamati tanggal di kalender meja, 1 Syawal 1429 insyaAllah diperkirakan jatuh pada Rabu, 1 Oktober 2008 dengan tanggal merah berada ditengah-tengah. Bagi yang bekerja diperusahaan swasta, BUMN atau asing tentu ini sangat menguntungkan. Cuti Massal sudah jelas diawal pekan (29, 30 September & 3 Oktober 2008) belum lagi ditambah hari Sabtu Ahad tentu menambah semarak Idul Fitri tahun ini.
Sambil memikirkan strategi berikutnya adalah mencari moment berikutnya untuk mengajukan cuti. Sekitar 2 hari Form Cuti tergeletak pasrah dimeja saya. Tak lama selepas shalat Ashar akhirnya saya dapet ide : di Form Cuti tersebut harus ditulis hanya dari tanggal 22 sd 26 September 2008. Jadi seolah-olah saya cuti pribadi hanya 5 hari.. he.hee… Kemarin sore Form tersebut sebelum pulang saya dapati sudah ditandatangai Dept Head. Makasih ya Bu Yuli… 🙂 [mfirmanshah]
Laskar Cinta 