Laskar Cinta

selamat tinggal kebodohan dan pembodohan

Ibunda Tercinta : Sejak dari HCU ke TPU

Tinggalkan komentar

Syukur Alhamdulillah, hamba diizinkan-Nya mendampingi hingga akhir hayat Ibunda. Berikut rekaman memori saya selama mendampingi Ibunda tercinta sejak memasuki kamar High Care Unit (HCU) RS Fatmawati pada Kamis, 26 Nopember 2015 pukul 23.00 WIB.

0000 : Terus bertilawah disisi Ibunda, membimbingnya membaca Istighfar dan Lailaha-illallah. Alhamdulillah Ibunda bisa melafazkan-nya.
0030 : Minta Maaf ke Ibunda untuk Firman-Anne, Eva-Kausar, dan minta pula ke ibu untuk di-doa-kan agar rukun dan damai. Dengan kondisi menggunakan alat bantu oksigen, Ibu pun merespon dengan mengatupkan mulutnya ke dalam. InsyaAllah itu merupakan sinyal beliau mendengar dan meng-iya-kan.

0100 : dokter jaga an. Fauzan visit yang kedua kalinya, memberikan penjelasan atas pertanyaan saya mengenai warna grafik di monitor : putih, kuning dan biru. Alat bantu tersebut untuk memantau kondisi Ibu dari Jantung dan Oksigen. Dokter jaga menjelaskan untuk oksigen normal, range > 90, fungsinya membantu kinerja organ tubuh. Beliau juga sampaikan bahwa setiap 1 jam, akan dipantau terus progress-nya.
0115 : Mengusap kening Ibunda yang cukup berkeringat.
0130 : dokter jaga lainnya (perempuan) datang untuk kontrol, dan memanggil “nek, nek…” dari arah kiri. Ibu pun menoleh mengikuti arah datang suara. Dokter sampaikan bahwa masih bagus kondisi.
0145 : Ibu mengangkat dengkul kirinya sebanyak 2 X, saya elus-elus kakinya, dan kembali tenang.
0200 : Ibu melirik ke kanan, seperti mencari yang mendampinginya. Saya sampaikan “Bu Firman bu. Ini Firman bu, ada apa?, dst”. Dari sini, tak lama matanya memejamkan kembali.
0230 : Ibu melirik lagi ke kanan, seperti mencari yang mendampinginya. Saya sampaikan “Ini Firman bu, ada yang mau disampaikan ?”. Dari raut air matanya, seperti ingin berbicara, ada rasa tenang dari pancaran mata dan hatinya. Tak lama matanya memejamkan kembali. Kami pun optimis, bisa pulih selepas dari HCU ini.
0330 : Izin ke Ibu untuk tidur, tidur di lantai beralas sleepingbag.
0400 : Terjaga, dan memantau kondisi Ibu yang tenang.
0420 : Terjaga lagi, dan memantau kondisi Ibu yang tetap tenang.
0430 : Panggil Perawat karena monitor alat bantu mengeluarkan bunyi-bunyi.
0500 : Pasang alat bantu pernapasan yang lebih besar, raba punggung dan ujung kaki Ibu, dan itu masih hangat.
0505 : Sambil ditangani oleh dua orang perawat, saya shalat shubuh.
0510 : Terus menuntun dan membimbing Ibunda dengan dibisiki Istighfar dan Lailaha-illallah ke telinga kirinya, sedangkan perawat menjalankan tugasnya, berada di sisi kanan Ibu.
0515 : Ditambah alat bantu pacu jantung
0540 : monitor berhenti otomatis, alat bantu rekam medis mulai dilepasi.
0540 : Rekam EKG, hasilnya grafik menunjukkan datar – horisontal
0545 : Berpulang ke Rahmatullah, Innalillahi wa inna illahi Rojiun. Keringat halus membasahi kening Ibunda.
0615 : Dokter menyampaikan duka secara resmi
0630 : Setelah di kafani sementara, dipindah-alihkan ke Ruang Jenazah
0700 : Penyelesaian Administrasi Kamar Jenazah di RS Fatmawati
0730 : Prosesi pemandian dan dilanjut pengkafani jenazah di RS Fatmawati. Alhamdulillah saya dan adik diberikan kesempatan oleh Allah SWT memandikan Ibunda untuk terakhir kalinya. Dibimbing oleh Ibu Haji yang sudah bertugas di RS Fatmawati. Diakhir proses pemandian, kami berdua yang mewudhu-kan Ibu. Alhamdulillah semua sangat lancar.
0900 : Perjalanan dengan Ambulance dari RS Fatmawati ke rumah duka
1130 : Dibawa ke Masjid Syuhada, Komplek Beji Permai.
1230 : Dishalatkan oleh Keluarga, Tetangga dan Jamaah Shalat Jumat dengan diimami oleh Kausar. Selesai dishalati, hujan yang turun lebat sesaat khatib jumat naik mimbar, mulai reda dengan gerimis-gerimis.
1300 : Perjalanan dengan Ambulance Rumah Zakat Indonesia menuju pemakaman.
1330 : Prosesi pemakaman di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan hingga selesai. Firman, Kausar dan Sepupu Kausar yang turun ke liang lahat.

source image : pixgood dot com

Tinggalkan komentar